7 Mitos dan Fakta Tentang Skincare: Apakah Retinol Benar-benar Membuat Kulit Menipis?

  • Home
  • 7 Mitos dan Fakta Tentang Skincare: Apakah Retinol Benar-benar Membuat Kulit Menipis?
Images
Images
Images
  • October 23, 2024August 31, 2024

7 Mitos dan Fakta Tentang Skincare: Apakah Retinol Benar-benar Membuat Kulit Menipis?

Apakah Anda sering khawatir dengan berbagai mitos seputar skincare yang beredar? Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang skincare yang perlu Anda ketahui.

Perawatan kulit atau skincare telah menjadi bagian penting dari rutinitas banyak orang. Namun, di tengah popularitasnya, berbagai mitos sering muncul dan bisa menyesatkan. Mitos-mitos ini dapat menyebabkan masalah kulit yang lebih serius jika dipercayai. Dengan memahami fakta yang benar, Anda dapat memilih produk skincare yang tepat dan merawat kulit dengan lebih baik.

1. Mitos: Retinol Membuat Kulit Menipis
Ini adalah salah satu mitos yang paling umum tentang skincare. Faktanya, retinol tidak membuat kulit Anda menjadi lebih tipis.

"Retinol, yang merupakan bentuk dari vitamin A, digunakan dalam banyak produk perawatan kulit karena dapat merangsang produksi kolagen, mengurangi garis halus, dan kerutan. Mitos bahwa retinol membuat kulit 'lebih tipis' berasal dari fakta bahwa retinol mengelupas lapisan atas stratum korneum dan mempercepat regenerasi sel. Ini dapat membuat kulit tampak lebih tipis sementara waktu, terutama jika kulit iritasi atau kering pada awal penggunaan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kulit justru menjadi lebih tebal setelah penggunaan retinol," jelas Anne Gurtler, seorang dokter kulit di Munich's Clinic and Polyclinic for Dermatology and Allergology di Ludwig Maximilians University, dikutip dari Forbes.

2. Mitos: Mandi Setiap Hari Buruk untuk Kulit
Ada anggapan bahwa mandi setiap hari tidak baik untuk kulit. Ini hanya mitos.

"Orang dengan kulit sangat kering atau neurodermatitis sebaiknya tidak menggunakan sabun biasa saat mandi. Sebaiknya gunakan sabun syndet atau minyak mandi untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada lapisan kulit," kata Gurtler.

3. Mitos: Menggunakan Sunscreen Menyebabkan Kekurangan Vitamin D
Penggunaan tabir surya memang dapat mengurangi kemampuan kulit dalam memproduksi vitamin D melalui sinar matahari. Namun, hal ini bukan masalah besar.

"Banyak orang dewasa mengalami kekurangan vitamin D, bukan karena penggunaan sunscreen, tetapi karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan. Jika mengalami kekurangan vitamin D, konsumsi suplemen dan tetap lindungi kulit dengan SPF," saran Gurtler.

4. Mitos: Cokelat Menyebabkan Jerawat
Meskipun studi klinis terkini menunjukkan kemungkinan hubungan antara cokelat dan jerawat, data ini masih kontroversial.

"Data tersebut belum cukup meyakinkan, dan studi yang lebih besar diperlukan. Jika konsumsi cokelat memperburuk kondisi kulit, sebaiknya kurangi, namun jika tidak, menikmati cokelat secara moderat tidak masalah," ujar Gurtler.

5. Mitos: Pasta Gigi Bisa Mengobati Jerawat
Ini juga mitos. Pasta gigi memang memiliki efek mengeringkan, dan kandungan zinc di beberapa pasta gigi dapat bersifat anti-inflamasi. Namun, bahan-bahan lain seperti fluor dan mentol dapat mengiritasi kulit dan memperburuk jerawat. Lebih baik konsultasikan dengan dokter kulit untuk perawatan yang tepat.

6. Mitos: Minum Banyak Air Membantu Kesehatan Kulit
Tidak ada bukti ilmiah bahwa minum banyak air langsung berpengaruh pada kesehatan kulit. Air memang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, namun tidak langsung terserap oleh kulit.

"Untuk menjaga kulit tetap terhidrasi, hindari udara kering atau gunakan pelembap, serta gunakan pembersih wajah yang lembut," kata Dr. Howard Sobel, dokter kulit di Lenox Hill Hospital, New York.

7. Mitos: Tidak Mencuci Muka Menyebabkan Jerawat
Faktanya, tidak mencuci muka tidak langsung menyebabkan jerawat. Jerawat lebih dipengaruhi oleh produksi minyak berlebih, bakteri, pori-pori tersumbat, serta hormon dan stres.

"Kebersihan bukanlah faktor utama penyebab jerawat. Tidak mencuci muka tidak langsung menyebabkan jerawat," jelas Dr. Peterson Pierre, dokter kulit dan pendiri Pierre Skin Care Institute di Westlake Village, California.

Dengan memahami mitos dan fakta seputar skincare ini, Anda dapat merawat kulit dengan lebih baik dan mendapatkan hasil maksimal dari rutinitas skincare Anda. Jangan mudah percaya pada informasi yang beredar tanpa melakukan riset yang benar.

Copyright © Glam Skin Beauty Center. All Rights Reserved by